Berat Normal Bayi Baru Lahir yang Penting untuk Dipahami Orang Tua

Berita Hari Ini
Menyajikan informasi terkini, terbaru, dan terupdate mulai dari politik, bisnis, selebriti, lifestyle, dan masih banyak lagi.
Konten dari Pengguna
4 April 2024 16:55 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Berita Hari Ini tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Berat Normal Bayi Baru Lahir: Sebuah Panduan Sederhana. Foto: Rosli Jalil/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Berat Normal Bayi Baru Lahir: Sebuah Panduan Sederhana. Foto: Rosli Jalil/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak faktor yang perlu dipahami untuk membuat bayi dapat disebut lahir dengan normal. Salah satunya adalah berat badan. Pertanyaannya, berapa berat normal bayi baru lahir?
ADVERTISEMENT
Ini adalah informasi yang sangat penting karena berat merupakan salah satu indikator utama kesehatan bayi. Inilah mengapa dokter langsung mengecek berat badan bayi ketika baru lahir.
Berat badan juga dapat menjadi indikator bagaimana perkembangan bayi di dalam kandungan. Nah, artikel ini akan membahas lebih lanjut berbagai aspek yang berkaitan dengan berat normal bayi baru lahir, berdasarkan beberapa jurnal penelitian.

Berapa Berat Normal Bayi Baru Lahir?

Ilustrasi memijat bayi. Foto: Shutterstock
Berat normal bayi baru lahir beragam, tetapi umumnya berkisar antara 2,5 hingga 4 kg. Penelitian oleh Hota dan Movva di Telangana (2017) menegaskan bahwa berat ini berlaku universal, terlepas dari perbedaan geografis atau etnis.
Berat lahir ini bukan sekadar angka. Menurut "A Revised Birth Weight Reference for the United States" (2014) oleh Elaine L. Duryea dan tim, berat lahir yang normal menunjukkan bahwa bayi telah tumbuh dan berkembang dengan baik di dalam kandungan.
ADVERTISEMENT
Berat bayi yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Bayi dengan berat lahir rendah mungkin memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih lemah.
Sementara itu, bayi dengan berat lahir yang terlalu tinggi bisa berisiko mengalami obesitas di kemudian hari. Oleh karena itu, menjaga agar berat bayi berada dalam kisaran normal sangatlah penting.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Berat Lahir

Ilustrasi newborn photoshoot. Foto: qualityhub/Shutterstock
Berikut ini beberapa faktor yang memengaruhi berat lahir bayi berdasarkan jurnal penelitian.

1. Jenis Kelamin Bayi

Menurut jurnal "Statistical Analysis of Birth Weight and Gender of Newborn Infants" (2018) oleh Jide Onyekwelu dkk., jenis kelamin mempengaruhi berat lahir karena terdapat perbedaan rata-rata berat lahir antara bayi laki-laki dan perempuan.

2. Faktor Lingkungan dan Geografis

Dalam jurnal Newborn birth weight in normal pregnancy in rural Telangana (2017) oleh Basanta M Hota dan Naimisha Movva dijelaskan bagaimana faktor lingkungan dan kondisi geografis berpengaruh pada berat lahir.
ADVERTISEMENT
Jurnal oleh Jide Onyekwelu dkk berjudul Statistical Analysis of Birth Weight and Gender of Newborn Infants juga menunjukkan hal serupa. Variasi genetik antara individu dapat mempengaruhi seberapa besar bayi saat lahir, serta kondisi lingkungan seperti polusi atau paparan zat berbahaya selama kehamilan juga dapat berdampak.

3. Nutrisi dan Kesehatan Ibu

Basanta M Hota dan Naimisha Movva (2017 ) juga menjelaskan bahwa nutrisi ibu dan kesehatannya selama kehamilan sangat berpengaruh pada berat lahir bayi.

Langkah-Langkah Mendukung Berat Lahir yang Sehat

Ilustrasi kakak dan adik bayi. Foto: Shutterstock
Orang tua dapat mengambil beberapa langkah proaktif untuk agar tercapai berat lahir bayi yang sehat, yaitu:

1. Meningkatkan Nutrisi dan Kesehatan Ibu

Pastikan ibu hamil mendapatkan nutrisi yang cukup dan seimbang, kaya akan asam folat, zat besi, kalsium, dan vitamin esensial lainnya untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin yang sehat.
ADVERTISEMENT
Ibu hamil juga harus mendapatkan perawatan kesehatan berkualitas termasuk pengelolaan kondisi medis pre-eksisting dan deteksi dini masalah kesehatan selama masa kehamilan.

2. Pemantauan Kehamilan yang Rutin

Dalam penelitian berjudul Assessment of Low Birth Weight and Associated Factors Among Neonates in Butajira General Hospital, South Ethiopia, Cross Sectional Study, 2019 oleh Tigistu Toru, ditekankan bahwa pemantauan kehamilan secara rutin sangat membantu dalam mendeteksi dan mengatasi potensi masalah yang bisa mempengaruhi berat lahir bayi.
Pemeriksaan prenatal, yang mencakup pengawasan kesehatan ibu dan perkembangan janin, dapat membantu mengidentifikasi masalah seperti pertumbuhan janin yang terhambat atau kondisi kesehatan ibu yang mempengaruhi berat lahir bayi.
Oleh karena itu, ibu hamil sebaiknya menghadiri semua kunjungan prenatal dengan penyedia layanan kesehatan untuk memantau kesehatan ibu dan perkembangan janinnya, serta mendapatkan vaksinasi yang disarankan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, gaya hidup sehat dan pengelolaan risiko kesehatan selama kehamilan juga harus dipraktikkan, termasuk menghindari asap rokok dan alkohol.

3. Pengenalan dan Pengelolaan Faktor Risiko

Poin ini mencakup dua hal, yakni:

4. Intervensi dan Kebijakan Kesehatan Masyarakat

Memperbaiki akses ke perawatan kesehatan berkualitas untuk semua ibu hamil, terutama di daerah terpencil atau kurang mampu, dapat meningkatkan outcome kehamilan. Selain itu, lakukan kampanye edukasi kesehatan masyarakat tentang pentingnya nutrisi, perawatan prenatal, dan faktor risiko yang mempengaruhi berat lahir.

5. Pendekatan Individualisasi dalam Perawatan Kehamilan

Lakukan adaptasi rekomendasi perawatan berdasarkan bukti terbaru dan praktik terbaik yang disesuaikan dengan kebutuhan ibu hamil. Selain itu, dorong ibu hamil untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan terkait perawatan kesehatan mereka.
ADVERTISEMENT
(DEL)