Ragam Jenis Ragi dan Tips Menggunakannya dalam Masakan

16 Februari 2024 9:33 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ragi untuk adonan kue dan roti. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ragi untuk adonan kue dan roti. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Ragi biasanya digunakan sebagai bahan pengembang makanan. Misalnya, bahan ini digunakan sebagai campuran dalam adonan roti, kue atau donat. Tak hanya itu, ternyata ragi juga memiliki ragam jenis dan kegunaannya pun berbeda-beda, lho.
ADVERTISEMENT
Ya, kalau umumnya ragi digunakan untuk membuat adonan roti agar lebih mengembang, maka kamu juga perlu tahu bahwa bahan ini ternyata memiliki ragam jenis. Tak semua ragi cocok digunakan sebagai campuran adonan roti, lho.
Sebelum masuk ke dalam ragam jenis ragi, mari kita bahas dahulu sebenarnya apa itu ragi? Mengutip Food and Wine, ragi sejatinya adalah bahan masakan yang terdiri dari organisme Saccharomyces cerevisiae. Organisme inilah yang membuat roti atau kue bisa mengembang.
Namun kamu tak akan menemukan nama organisme tersebut dalam ragi kemasan instan yang ada di supermarket. Lantaran organisme ini hidup, dia membutuhkan makanan, air, oksigen, dan suhu hangat. Ketika dia 'senang' usai diberi campuran air atau sekadar didiamkan dalam suhu ruang, maka ragi akan mulai berfermentasi dan mengembang. Inilah yang disebut ragi aktif.
ADVERTISEMENT
Nah, di dalam adonan roti, gas ini akan terperangkap dalam gelembung gluten, kemudian menyebabkan roti mengembang. Maka itu, kalau adonan roti didiamkan dalam suhu ruang dia akan semakin membesar.

Jenis-jenis Ragi dan Kegunaannya

Ilustrasi ragi untuk adonan kue dan roti. Foto: Shutterstock
Itulah fungsi ragi pada masakan, selanjutnya mari kita bahas mengenai jenis-jenis ragi. Pertama, ada ragi kering aktif. Kebanyakan pembuat roti di Amerika sudah familiar dengan kemasan ragi kering aktif yang dijual di supermarket.
Ciri-ciri ragi ini biasanya harus dicampurkan dengan air hangat, susu, atau gula sebelum dicampurkan ke adonan utama. Kita juga perlu menunggu 5-10 menit untuk mengetes, apakah ragi tersebut sudah 'aktif'.
Kelemahan ragi ini lebih mudah kedaluwarsa. Sehingga sebelum memakainya pastikan bahwa ragi tersebut masih baru dan belum kedaluwarsa.
Ilustrasi ragi untuk adonan kue dan roti. Foto: Shutterstock
Jenis ragi selanjutnya adalah ragi instan. Ragi jenis ini paling mudah kita temukan di warung ataupun supermarket. Jenis satu ini sangat mudah diaplikasikan dalam adonan makanan. Kita tidak perlu menunggu ragi 'aktif' terlebih dahulu. Kamu bisa langsung mencampurkan ragi instan dalam adonan makanan.
ADVERTISEMENT
Kemudian, ada juga jenis ragi segar. Biasanya ragi segar dijual dalam bentuk blok-blok. Ragi ini memiliki kekuatan yakni dapat membuat adonan roti atau kue lebih cepat mengembang, ketimbang dua jenis ragi komersial sebelumnya.
Ragi segar juga cocok digunakan dalam jenis resep masakan apa pun. Dalam bukunya Bread , Jeffrey Hamelman menjelaskan bahwa ragi kering, seperti ragi instan atau kering aktif, lebih sensitif terhadap adonan dengan kandungan gula lebih tinggi. Kebalikannya, ragi segar justru akan semakin efektif fungsinya bila dicampurkan dengan adonan yang memiliki kandungan gula tinggi.
Nah, itu tadi jenis-jenis ragi dan fungsinya. Pastikan kamu menggunakan jenis ragi yang tepat untuk adonan roti atau kue buatanmu, ya. Selamat mencoba!