Seorang Ibu Keluhkan Kebiasaan Anaknya Ngempeng Kain Sebelum Tidur

7 Mei 2024 14:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi anak tidur. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi anak tidur. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang ibu bercerita tentang kebiasaan putrinya ngempeng dengan mengisap kain saat hendak tidur. Lewat akun TikTok @bbyjede, ia mengaku sudah sering mencoba melepaskan kain dari mulutnya, namun tak berhasil. Setiap kainnya ditarik, putrinya itu langsung sadar dan memasukan kembali kain ke dalam mulut.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal ini, Dokter Spesialis Anak, dr. Aisya Fikritama, Sp.A menyebut, anak-anak ngempeng untuk menenangkan dan menghibur diri. Ngempeng juga biasa anak-anak lakukan saat mereka lapar, bosan, ataupun kelelahan.

Dampak Anak Punya Kebiasaan Ngempeng Kain

Menurut Dokter Aisya, orang tua sebaiknya mencegah kegiatan ngempeng anak menjadi sebuah kebiasaan yang sulit dilepaskan. Sebab, kebiasaan ini bisa menimbulkan banyak masalah lain.
"Kebiasaan mengempeng juga menyebabkan pertumbuhan gigi dan kontur rahang menjadi tidak proporsional atau optimal," ujar Dokter Aisya kepada kumparanMOM.
Ilustrasi anak tidak. Foto: BlurryMe/Shutterstock
Tak hanya itu, ngempeng juga bisa menjadikan langit-langit mulut menjadi lebih sempit. Bila dibiarkan bisa berdampak pada proses mengunyah dan makan anak.
Dokter Aisya menyebut, ngempeng kain merupakan sebuah abnormalitas atau sesuatu yang tak biasa. Apalagi ngempeng dengan cara mengisap kain secara terus-menerus bisa mempengaruhi kesehatan mulut anak. Yang mana bisa menyebabkan perkembangan gigi dan rahangnya menjadi terganggu.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ngempeng kain juga menyimpan risiko penyakit infeksi karena kain dan tangan yang kotor. Sehingga hal ini harus diwaspadai oleh orang tua karena bisa meningkatkan risiko penyakit infeksi.
Lantas, bagaimana cara mengatasi anak yang suka ngempeng?

Cara Mengatasi Anak yang Suka Ngempeng

Pertama, Anda bisa memberikan isyarat untuk mencegah bila anak sudah mulai memasukkan kain atau benda lain ke dalam mulut. Anda dapat mengalihkan perhatiannya ke hal lain yang lebih menarik. Misalnya ke mainan.
Ilustrasi ibu dan anak sebelum tidur. Foto: polkadot_photo/Shutterstock
Kedua, perhatikan kondisi anak sebelum ngempeng. Apakah anak lapar, bosan, atau lelah. Segera selesaikan masalah sesuai dengan keinginannya. Hindari menjadikan ngempeng menjadi solusi untuk setiap keluhan anak.
Ketiga, Anda dapat memberi pelukan dan kata-kata yang menyenangkan supaya si kecil bisa menghentikan kebiasaan tersebut.
ADVERTISEMENT
Keempat Anda bisa mengoleskan sesuatu dengan rasa dan aroma yang tak enak pada kain. Tentu saja, sesuatu yang dioleskan ini harus aman untuk anak-anak.
"Tujuannya supaya si kecil enggak betah lama-lama mengisapnya dan sebaiknya tanyakan ke dokter anak mengenai produk yang aman," kata Dokter Aisya.
Cara kelima yang dapat Anda lakukan yakni memberikan penjelasan tentang bahaya kebiasaan ngempeng. Berikan pemahaman, sebab anak dengan usia di atas 2-3 tahun sudah dapat memahami ucapan orang tua.
"Jika anak berhasil melewati hari tanpa melakukan kebiasaan buruk tersebut, beri anak hadiah. Kalau pun belum berhasil, silakan untuk konsultasi ke dokter gigi spesialis anak atau dokter spesialis anak ya untuk menghilangkan kebiasaan itu," pungkas Dokter Aisya.
ADVERTISEMENT