Menderita Obesitas, Bocah 14 Tahun di Kabupaten Touna Berbobot 125 Kg

Konten Media Partner
10 Februari 2019 19:35 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aslam bocah penderita obesitas, merupakan warga Desa Mantangisi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una Una (Touna), Sulawesi Tengah. Keseharian Aslam menghabiskan waktu bersandar, duduk dan tidur. (Foto: Situr Wijaya)
zoom-in-whitePerbesar
Aslam bocah penderita obesitas, merupakan warga Desa Mantangisi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una Una (Touna), Sulawesi Tengah. Keseharian Aslam menghabiskan waktu bersandar, duduk dan tidur. (Foto: Situr Wijaya)
ADVERTISEMENT
Aslam, bocah asal Desa Mantangisi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una Una (Touna), Sulawesi Tengah, membutuhkan perhatian akibat obesitas yang dialaminya. Bocah berusia 14 tahun itu memiliki berat badan yang tidak lazim untuk ukuran anak seusianya.
ADVERTISEMENT
Sejak umur dua tahun, ukuran tubuh Aslam mulai membesar. Hingga saat ini, berat badannya masih terus mengalami peningkatan. Terakhir diketahui, berat badan Aslam memang di atas rata-rata, yakni 125 kilogram.
Tak pelak, kondisi tersebut membuatnya tak bisa bergerak jauh dari rumah. Bahkan ia pun sudah tidak bersekolah sejak kecil, lantaran berat badannya menyebabkan ia tidak leluasa bergerak.
Dalam kesehariannya, Aslam hanya berdiam diri di rumah. Hari-harinya lebih banyak dihabiskan untuk berbaring atau duduk sembari bersandar di dinding rumah.
Untuk bergerak, bocah malang ini harus dibantu saudara atau orang tuanya. Orang tua Aslam tidak bisa berbuat banyak atas obesitas yang diderita anaknya itu, lantaran terkendala biaya.
Ayah Aslam, Abdul Rahman, yang bekerja sebagai perajin sapu, tidak mampu membiayai anaknya berobat di rumah sakit. Akibatnya, Aslam belum pernah sekali pun ditangani tim medis.
Aslam bocah penderita obesitas, merupakan warga Desa Mantangisi, Kecamatan Ampana Tete, Kabupaten Tojo Una Una (Touna), Sulawesi Tengah. Keseharian Aslam menghabiskan waktu bersandar, duduk dan tidur. (Foto: Situr Wijaya)
Kepala Desa Mantangisi, Sahrin Ngkambe, membenarkan jika Aslam merupakan salah seorang warganya yang sejak umur dua tahun sudah memperlihatkan tanda-tanda peningkatan bobot tubuh yang tak lazim .
ADVERTISEMENT
Sahrin mengatakan, pihak pemerintah desa setempat telah berkoordinasi dengan Wakil Bupati Touna, Admin Lasimpala.
“Iya benar warga saya. Saya sudah diminta sama pak Wabup untuk membuatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS),” kata Sahrin, saat dihubungi melalui telepon genggam, Minggu (10/2).
Dia mengatakan tujuan pembuatan KIS itu agar Aslam bisa mendapat penanganan medis tanpa dipungut biaya. Pemerintah desa setempat pun, kata Sahrin, juga menyalurkan bantuan untuk meringankan beban orang tua Aslam.
Ia berharap setelah orang tua Aslam telah memiliki KIS, bocah penderita obesitas itu bisa segera mendapat penanganan medis agar bisa sembuh dari penyakitnya.
Sejauh ini, kasus obesitas masih banyak ditemui di beberapa daerah di Indonesia.
Menurut ilmu kedokteran, obesitas dapat terjadi karena beberapa faktor yakni, penumpukan lemak misalnya. Selain pola makan yang tidak sehat dan tubuh yang kurang aktif bergerak, obesitas juga bisa disebabkan oleh faktor keturunan atau genetik.
ADVERTISEMENT
----
Penulis: Situr Wijaya (Kontributor)
Editor: Abidin